Menurut Rudianto (2012), "Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan barang tersebut. Jadi, fungsi perusahaan dagang adalah sebagai jembatan antara konsumen yang membutuhkan suatu barang tertentu dan produsen yang menyediakan barang tersebut. Perusahaan dagang membeli barang tertentu lalu menjualnya dalam bentuk yang sama kepada pihak lain yang membutuhkan barang tersebut. Perusahaan dagang berfungsi mempertemukan antara produsen suatu produk tertentu dan konsumen yang membutuhkan produk tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung".
Dengan kata lain, produsen bertindak sebagai pemasok barang lalu dijual ke perusahaan dagang (misalnya: penjual tas), kemudian perusahaan dagang tersebut menjualnya kembali ke konsumen.
- Pembelian. Kegiatan pembelian pada perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva perusahaan, pembelian barang dagang, dan pembelian barang lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut. Adapun barang yang akan dijual tersebut biasanya dapat dibeli dari produsen secara langsung atau distributor yang ditunjuk produsen. Aktivitas ini menimbulkan arus barang masuk ke perusahaan.
- Pengeluaran Uang. Pengeluaran uang digunakan untuk membeli barang dan jasa, membayar pajak, melunasi utang, beban-beban, dan lain-lain. Sehingga transaksi ini mengakibatkan terjadinya arus kas keluar dari perusahaan.
- Penjualan. Perusahaan menjual barang dagang, maka perusahaan akan memperoleh pendapatan. Aktivitas penjualan ini mengakibatkan arus barang keluar dari perusahaan.
- Penerimaan Uang. Penjualan barang dagang akan diikuti dengan penerimaan uang. Transaksi penerimaan uang didapat dari pelunasan piutang, penjualan barang dagang, dan lain-lain. Transaksi ini mengakibatkan terjadinya arus kas masuk ke dalam perusahaan.
Melihat fungsi perusahaan dagang seperti itu, aktivitas perusahaan dagang dapat dikelompokkan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu :
- Pembelian
- Pengeluaran Kas
- Penjualan
- Penerimaan Kas
Karena itu, sebagian besar aktivitas dalam perusahaan dagang akan didominasi oleh keempat aktivitas tersebut. Jadi, pencatatan transaksi dalam perusahaan dagang akan sangat berkaitan dengan keempat jenis transaksi tersebut.
Untuk selengkapnya mengenai penjelasan dan jurnal aktivitas tersebut, bisa di lihat pada postingan "Metode Pencatatan : Perpetual dan Periodik"
---------------------
Referensi: Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
No comments:
Post a Comment