Tugas Kelompok 4
Al-Islam dan Kemuhammadiyah-an 3
"Malaikat, Jin, Iblis, dan Syaitan"
Dosen: Dr. H. Muh. Alwi Uddin, M.Ag.
Disusun Oleh :
Abdul
Wahid (105730456413)
Nur
Fitri Dirgayani (105730456313)
Ardan
Ardillah (105730456613)
Nur
Indah Afsari (105730456713)
Hasni
Ahmad (105730457013)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Malaikat, Jin, Iblis,
dan Syaitan”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah “AIK 3”.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Para penulis sadar makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Makassar, 10 Januari 2015
Tim Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ........................................................................................................................ i
Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang .............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah .......................................................................................... 1
C.
Tujuan
Pembahasan ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Gaib
............................................................................................................... 2
B. Malaikat
......................................................................................................... 2
C. Jin
.................................................................................................................. 7
D. Iblis
dan Syaitan ............................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
.................................................................................................. 14
B.
Saran
............................................................................................................ 14
Daftar
Pustaka ..................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan manusia
tidak terpisahkan dari kehidupan makhluk-makhluk ghaib yang tak kasat mata.
Mengetahui tentang makhluk ghaib pun menjadi begitu penting, agar manusia dapat
betul- betul merasakan kebesaran Allah dan merasa dirinya sangat kecil diantara
makhluk Allah yang lainnya. Sebagian kehidupan makhluk ghaib juga berdampingan
dengan kehidupan manusia, sehingga diperlukan pengetahuan agar manusia tidak
menggangu mereka dan sebaliknya. Ada juga sebagian makhluk ghaib yang
pekerjaannya menyesatkan manusia agar tersesat dan meninggalkan jalan Allah
yang lurus, dan manusia pun diperintahkan agar menghindari rayuan mereka. Maka,
salah satu cara menghindari godaan kesesatan mereka adalah mengenal sifat-sifat
mereka, asal-usul, dan hikmah diciptakannya mereka.
Namun tidak semua
makhluk ghaib diciptakan untuk menyesatkan manusia. Allah juga menciptakan
makhluk ghaib yang berbuat baik dan selalu taat kepada-Nya. Oleh karena itulah,
sudah sepatutnya kita mempelajari sebagian tentang mereka.
A.
Rumusan Masalah
1.
Apa
itu Gaib?
2.
Jelaskan
tentang Malaikat!
3.
Jelaskan
tentang Jin!
4.
Jelaskan
tentang Iblis dan Syaitan!
B.
Tujuan Pembahasan
1.
Mengetahui
apa itu gaib.
2.
Mengetahui
tentang Malaikat
3.
Mengetahui
tentang Jin!
4.
Mengetahui
tentang Iblis dan Syaitan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gaib
Semua makhluk yang
diciptakan oleh Allah SWT dibagi menjadi 2 macam; pertama yang gaib
(al-ghaibi). Kedua, yang nyata (as-syahadah). Gaib ialah sesuatu yang tidak
bisa djangkau oleh manusia lewat pancaindera. Al-ghaibi bersifat mutlak. Secara
harfiah ada hal yang gaib bagi orang tertentu tetapi tidak gaib bagi orang
lain. Untuk mengetahui dan mengimani wujud makhluk gaib tersebut.seseorang
dapat menempuh dua cara: pertama melalui berita atau informasi yang diberikan
oleh sumber tertentu (bil-akhbar), kedua melalui bukti-bukti nyata yang
mennjukkan makhluk gaib itu ada (bil-atsar).
B.
Malaikat
Iman kepada malaikat adalah
bagian dari Rukun Iman. Iman
kepada malaikat maksudnya
adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan
bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka
dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak
pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah
saja yang mengetahui jumlahnya. Walaupun
manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang
biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri
dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi
Ibrahim.
Untuk mempercayai
atau mengimani malaikat kita harus mengetahui pengertian,penciptaan,wujud nya,
sifatnya, nama dan tugas-tugasnya.
a) Pengertian
Malaikat (Bahasa Arab: ملاءكة;
transliterasi: Malaikah) adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang
patuh pada ketentuan dan perintah Allah. Menurut
bahasa, kata “Malaikat”merupakan
kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك)
yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti
risalah atau misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.
b) Penciptaan
Malaikat diciptakan
oleh Allah SWT dari cahaya. Rasulullah bersabda: “Malaikat itu diciptakan
dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan adam diciptakan dari apa yang
diterangkan kepadamu semua” (HR.Muslim).
Malaikat diciptakan
lebih dahulu dari pada manusia pertama (Adam AS). ‘’Dan ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Aku hendak menjadikan halifah di
bumi.”mereka berkata,”apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan
menumpahkan darah disana,sedangkan kami bertsbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?”Dia berfirman,”Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S.
Al-baqarah 2:30)
c) Wujud Malaikat
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al
Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang
berbunyi: “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu”. (Faathir 35:1). Kemudian dalam beberapa hadits
dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap,
dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan
bahwaHamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200
sayap Israfil. Wujud malaikat mustahil
dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur
dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[34] tidak akan
mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya Nabi
Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua kali.
Yaitu wujud asli malikat Jibril.
d) Sifat
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam
adalah sebagai berikut:
ü Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah
berhenti.
ü Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti
hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
ü Selalu takut dan taat kepada Allah.
ü Tidak pernah maksiat dan selalumengamalkan apa
saja yang diperintahkan-Nya.
ü Mempunyai sifat malu.
ü Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan
patung.
ü Tidak makan dan minum.
ü Mampu mengubah wujudnya.
ü Memiliki kekuatan dan kecepatan cahaya.
e) Nama dan Tugas Malaikat
Jumlah malaikat
sangat banyak,tidak bisa diperkirakan dan berbeda-beda, baik dalam
tingkatannya, tugas, pangkat dan kedudukannya.
Diantara para malaikat, yang wajib diketahui oleh semua orang islam adalah
sebagai berikut :
1.
Malaikat
Jibril yang menyampaikan wahyu Allah
kepada nabi dan rasul.
Jika Malaikat Jibril bertugas menyampaikan Wahyu Allah SWT kepada
utusannya pada zaman kenabian, jadi sekarang tugas Malaikat Jibril apa?,
berikut adalah 10 tugas-tugas malaikat jibril setelah wafatnya Nabi Muhammad
SAW:
ü Mengangkat keberkahan dimuka bumi ini, orang tak ada lagi yg
percaya namanya berkah.
ü Mengangkat cinta dihati para makhluk, maksudnya cinta yg suci
karena Allah saja.
ü Mengangkat rasa kasih sayang dari para kerabat.
ü Mengangkat sifat rasa adil dari pemerintah.
ü Mengangkat sifat pemalu dari para perempuan ,sehingga mereka tidak
tau malu lagi dengan dandanan mencolok.
ü Mengangkat sifat sabar dari fakir miskin.
ü Mengangkat sifat pemurah dari orang-orang kaya.
ü Mengangkat sifat Wara' ulama sehingga ia menjual agamanya sendiri
untuk kepentingan pribadinya sendiri.
ü Mengangkat Al-Qur'an dari hadapan manusia (tidak ada lagi yg bisa
membaca Al-Quran).
ü Diangkatnya Iman dari seluruh bumi, ini yg akan menyegerakan
kiamat.
2.
Malaikat
Mikail yang bertugas memberi rizki /
rejeki pada manusia.
3. Malaikat
Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup
terompet sangkakala di waktu hari kiamat.
4.
Malaikat
Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
5. Malikat
Munkar yang bertugas menanyakan dan
melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.
6. Malaikat
Nakir yang bertugas menanyakan dan
melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama
Malaikat Munkar.
7. Malaikat
Raqib / Rokib yang memiliki
tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.
8. Malaikat
Atid / Atit yang memiliki
tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk/jahat manusia ketika hidup.
9.
Malaikat
Malik yang memiliki tugas untuk menjaga
pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.
f) Hikmah Beriman Kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat akan membawa manfaat yang
besar bagi kehidupan manusia antara lain :
ü Akan lebih bersyukur kepada Allah SWT, atas
perhatian dan perlindungannya terhadap hamba-hamba-Nya dengan menugaskan para
malaikat untuk menjaga dan mendoakannya.
ü Akan lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah
SWT yang menciptakn dan menugaskan para malaikat.
ü Sebagai seorang muslim haruslah selalu optimis,
tidak boleh ragu-ragu dan tidak putus asa dalam menghadapi masalah hidup karena
kita percaya bahwa ada malaikat yang akan memberikan pertolongan dan bantuan.
ü Berusaha untuk hati-hati dalam menjalani hidup
ini, karena ada malaikat yang diberi tugas untuk mengamati dan mencatat semua
tingkah laku manusia.
B. Jin
1) Pengertian
Jin
menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, secara harfiah berarti sesuatu
yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat".
Dinamakan jin, karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata manusia.
Itulah sebabnya jin dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata manusia. Kalau
ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin
yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.
2) Penciptaan
Allah SWT menjelaskan tentang asal bahan yang daripadanya jin itu
diciptakan oleh-Nya bagaimana firmannya:
“…. Sungguh kami (Allah) telah menciptakan manusia itu dari tanah kering
(yang berasal) dari lumpur hitam,yang diberi bentuk. Dan kami ciptakan jin
sebelum itu dari api yang sangat panas”. (QS.Hijir 26-27)
Dari ayat diata
menunjukkan bahwa jin diciptakan dari api yang tiada berasap yang murni sama
sekali dan penciptaan jin lebih dulu dari pada penciptaan manusia.
3) Golongan Jin
Banyak
dikatakan Jika Jin ada 2 jgolongan, yaitu Jin Islam (baik) dan Jin Kafir
(jahat). Jin juga Sama dengan manusia, jin juga memiliki kehendak bebas,
dimana yang memungkinkan mereka untuk memilih jalan hidupnya (seperti mengikuti
agama apapun). Kalangan bangsa jin juga ada yang menganut ateis, menyembah
matahari, bahkan menyembah sesama jin, animisme, dinamisme, namun ada juga yang
beragama Majusi, Yahudi, dan Nasrani. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang
memiliki keyakinan dan aqidah yang berbeda-beda.
Jin
syaitani (jahat atau fasiq)
Iblis
adalah Jin pertama yang menolak Perintah Allah untuk bersujud kepada Adam
(manusia pertama), yang sebelumnya memiliki nama Azazil. Bersama dengan
Malaikat, Azazil diperintah untuk bersujud kepada Adam oleh Allah. Namun
seketika itu Azazil membangkangnya, dan membuat Allah menjadi murka dan
menyebutnya dengan panggilan ”Iblis”. Dengan demikian Iblis dikatakan
sebagai “bapaknya para setan”, karena ia yang pertama membangkang perintah
Allah. Setan sendiri adalah istilah kata sifat yang menunjukkan kedurhakaan
kepada Allah, yang bisa berlaku kepada Bangsa Jin maupun Manusia yang
mengajarkan kesesatan. Pendapat ini diperkuat pada surah Al-An’am, yang
terjemahannya:
…dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-Anam :112)
…dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-Anam :112)
Jin yang
mewarisi sifat-sifat iblis merupakan jenis Jin syaitan, dimana yang akan selalu
mengganggu atau menggoda manusia hingga akhir jaman. Hal ini sesuai dengan
janji iblis setelah dikutuk Allah tidak akan pernah masuk surga, yaitu supaya
mendapatkan teman dari golongan manusia dineraka nanti.
Menurut
beberapa hadist, setan dari golongan jin tinggal dibeberapa tempat, golongan
jin jahat suka tinggal ditempat yang kotor, dan ada juga yang berdiam di
masjid, yang hanya mengganggu manusia ketika salat.
Jin
Rahmani (merupakan Jin muslim)
Jin
muslim masih terdiri dari banyak golongan, mazhab, atau kelompok yang
berbeda-beda.
Asy-Syaikh
Muqbil bin Hadi pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan dan diantaranya
menjawab: “..jin
yang shalih berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan
melakukan shalat, namun sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja
mayoritas mereka itu bodoh.”
4)
Tujuan penciptaan
jin (Tugas)
Allah
menciptakan jin untuk tujuan yang sama sebagaimana manusia. Dan Allah berfirman:
“dan tidak aku ciptakan jin dan
manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-ku.” (QS. Adz-Dzariat 51:56)
Maka dengan demikian jin dikenakan kewajiban dengan perintah dan
larangan-nya. Siapa yang mentaati Allah, Dia akan meridhai dan memasukkannya ke
dalam surga dan siapa yang bermaksiat dan membangkang, maka baginya neraka. Hal
tersebut berdasarkan nash-nash yang ada.
B. Iblis dan Syaitan
1) Pengertian Iblis
Iblis adalah suatu
nama yang berasal dari bahasa Arab, dari asal kata “iblas” yang berarti putus
asa dari rahmat tuhan. Iblis berasal dari golongan jin sebagaimana tercantum
dalam Al-Qur’an. Iblis dahulunya adalah seorang jin yang sangat ta’at dan
berilmu, sehingga ia pun tinggal di dalam surga. Namun karena kesombongannya,
yaitu tidak mau memberikan sujud penghormatan terhadap Nabi Adam, ia pun
mendapat la’nat dari Allah dan dikeluarkan dari surga. Namun sebelum ia
dikeluarkan, Iblis meminta kepada Allah agar tidak dimatikan sampai hari kiamat
untuk menggoda anak cucu Adam, dan Allah mengabulkan permintaannya tersebut.
Sebagaimana firman Allah: “Allah berfirman, maka, sesungguhnya kamu (Iblis)
termasuk golongan yang diberi penangguhan. Sampai pada hari yang telah ditentukan
waktunya (hari kiamat)”. (Q.S. Sad 38:80-81)
Dalam menjalankan
misinya untuk mengganggu anak cucu Adam, Iblis dibantu oleh Syaitan. Yang
dimaksud Syaitan secara istilah adalah setiap yang mengikuti perbutan Iblis
baik dari golongan Jin ataupun manusia sendiri. Sebagaimana firman Allah: “Dan
demikianlah untuk setiap Nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan,
manusia, dan jin, sebagian mereka membisikkankepada sebagian yang lain
perkataan indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka
tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang
mereka ada-adakan”. (Q.S. Al-An’am 6:112)
Dalam sebuah hadist
yang diriwayatkan A’isyah R. A’nha, tatkala A’isyah cemburu kepada nabi
Muhammad SAW.
Rasulullah berkata pada A’isyah : “Apakah engkau sudah didatangi
syaithanmu?”
A’isyah bertanya: “ Ya Rasulullah, apakah aku disertai sertai
syaithan?”
Beliau menjawab: “ya”
A’isyah bertanya lagi: “Apakah setiap manusia disertai syaithan?”
Beliau menjawab: “ya”
A’isyah bertanya lagi: “Apakah Engkau juga disertai syaithan?”
Jawab Rasulullah: “Ya, tetapi tuhanku memberikan pertolongan padaku
untuk mengalahkannya, sehingga ia pun menyerah”.
Dari hadist di atas
dapat kita ketahui bahwa setiap kita disertai setan kemana pun kita pergi, yang
akan selalu menggoda kita untuk melakukan kemaksiatan.
Sebagaimana yang
telah kita bahas di atas bahwasanya Iblis telah diberikan kehidupan panjang
sampai hari kiamat untuk menggoda keturunan Nabi Adam. Dalam segi kedudukan,
Iblis adalah pemimpinnya para Setan. Sebagaimana diriwayatkan dari Jarir R.A
dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya Iblis itu meletakkan singasananya di
atas air, kemudian ia mengirimkan pasukannya. Yang paling dekat dengan Iblis
(diantara anak buahnya), maka ia adalah yng terhebat dalam membuat fitnah
kejahatan)”. Iblis dan Setan menggoda manusia dengan cara melupakan mereka
dari mengingat Allah (Dzikrullah). Oleh karena itu, Allah SWT beberapakali
berfirman dalam Al-Quran, menyuruh manusia untuk menjadikan Iblis dan setan itu
sebagai musuh, agar manusia membenci mereka dan tidak tergoda dari tipu
muslihat mereka. Wallahu Alam.
Berikut hikmah penciptaan iblis dan syaitan:
ü Untuk menguji keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap
perintah Allah. Karena setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah pasti
akan diuji (QS. 29:2). Jika dengan godaan setan seorang mukmin tetap istiqamah
dengan keimanannya, maka derajatnya akan ditinggikan oleh Allah dan hidupnya
akan bahagia. Tetapi jika ia tergoda dan mengikuti ajakan syaitan, derajatnya
akan jatuh, hina kedudukannya dan dipersulit hidupnya oleh Allah. (QS. 41 :
30-31).
ü Menguji keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah,
Allah SWT menjelaskan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia tidak lain supaya
mereka mengabdi kepada-Nya (QS. 51:56). Kemudian setan datang menggoda manusia,
membangkit-bangkitkan syahwat kepada kenikmatan duniawi, rnembisikkan ke dalam
hatinya angan-angan kosong dan keraguan, supaya manusia lupa terhadap tujuan
dan tugas hidupnya di dunia. Jika manusia tetap sadar akan tujuan dan tugas hidupnya
di dunia, dia akan tetap ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi kepada-Nya.
Terhadap hamba Allah seperti ini, setan tidak akan rnampu menggodanya (QS.
15:40). Tetapi jika manusia tergoda, pada gilirannya ia akan menjadi hamba
setan.
ü Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah. Sebab tanpa ada syaitan
yang memusuhi kebenaran, maka tidak akan ada semangat perjuangan (jihad) untuk
mempertahankan kebenaran. Sedangkan jihad di jalan Allah juga merupakan bukti
penting manusia beriman dan ridha sebagai hamba Allah.
ü Allah hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya.
Semakin besar godaan setan kepada manusia dan dia mampu menghadapinya dengan
baik, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah (QS. 3:195).
ü Agar manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan,
meningkatkan kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah. Karena setan
senantiasa mengintai kelengahan manusia. Sekejap saja manusia lengah, setan
akan masuk, lalu mengacaukan hati dan syahwat. Tapi orang yang selalu waspada,
akan senantiasa ingat kepada Allah sehingga setan tidak punya kesempatan untuk
mengganggunya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada dasarnya
manusia diperintahkan untuk percaya terhadap hal-hal yang ghaib, dan manusia
tidak akan percaya terhadap hal tersebut jika ia tidak mengenal dan mengetahui
tentang hal itu. Percaya tentang hal ghaib adalah suatu keharusan, karena tanpa
manusia sadari ada makhluk Allah yang hidup dan berada di sekitarnya.
B.
Saran
Demikian makalah ini
ditulis, semoga pembaca dapat mengambil hikmah dari pembahasan-pembahasan di
atas. Namun terbatasnya kemampuan penulis, menyebabkan makalah ini jauh dari
kata sempurna. Jika terdapat kesalahan, mohon pembaca mengoreksi hal tersebut.
Semoga kita mendapat keampunan dan keridhoan dari Allah SWT. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment